LPMI

Berawal dari keprihatinan kami terhadap stagnasi pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya di Indonesia, yang tidak segaris lurus dengan laju percepatan sains dan teknologi, menjadikan kami terdorong secara sadar mengelompokan diri dalam satu pemikiran bahwa diperlukan adanya lembaga independen yang mengkhususkan pada bidang pembangunan sumber daya manusia dan sosial berbasis ilmiah dan akademis berlandaskan Pancasila dan UUD 1945, yang akhirnya kami beri nama Lembaga Pembangunan Masyarakat Indonesia (LPMI). Adapun pelopor utama dalam wacana dan realisasi terhadap pembentukan LPMI adalah Mayor Jenderal (Purn) TNI Kivlan Zen, SIP.,M.Si., yang menghimpun beberapa personal yang sepemikiran. LPMI pada masa depan diharapkan dapat menjadi think thank akademis bagi bangsa Indonesia.

Berdirinya LPMI yang telah tercatat dengan Akta Pendirian No 15, tanggal 17 Juni 2003, Notaris Harina W. Yusuf di Jakarta, akan menjadikan momentum kebangkitan bangsa Indonesia, dengan peran serta masyarakat dalam upaya bersama membangun Sosial dan Sumber Daya Manusia. Adapun LPMI sendiri adalah lembaga Nirlaba Independen, yang tidak berafiliasi dengan kepentingan politik dan kekuasaan, artinya LPMI adalah wujud bela negara melalui transformasi intelektual dan akademis yang secara kontinyu terus berupaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, seperti halnya yang termaktub dalam pembukaan UUD 1945, maka LPMI berjalan dengan melalui berbagai program kerja yang diembannya.

Perkembangan LPMI pada tahun 2020 merealisasikan program kerja penerbitan, sebagai peluasan dari program kerja sebelumnya yaitu Advokasi dan Transformasi. Dengan peluasan program kerja LPMI, telah secara nyata memberikan andil pada pembangunan Sumber Daya Manusia dan memperkaya pustaka di Indonesia. Maka jelas LPMI secara bertahap sebagai proto think thank Indonesia di masa depan.